JAKARTA – Sekretaris Fraksi Partai
Gerakan Indonesia Raya (F-Gerindra) DPR, Edi Prabowo, mengatakan
fraksinya tetap dalam posisi menolak rencana pemerintah untuk menaikkan
harga bahan bakar minyak (BBM) terhitung 1 April mendatang.
“Untuk kesekian kalinya, Gerindra kembali menegaskan bahwa kita
menolak rencana pemerintah menaikan harga BBM,” kata Edi Prabowo, di
hadapan pengurus DPP Serikat Rakyat Miskin Indonesia, dipimpin ketua
umumnya Wahida Baharuddin Upa, di ruang Fraksi Gerindra, gedung
Nusantara I, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (22/3).
Sikap tegas Gerindra ini, lanjutnya, bukan akrobat politik praktis
tapi salah satu wujud dari komitmen Gerindra untuk menyejahterakan
rakyat dan bangsa Indonesia.
“Jadi tuntutan Serikat Rakyat Miskin Indonesia yang kini tengah
menggelar aksi demo di depan DPR sejalan dengan sikap Gerindra. Gerindra
akan tetap berpegang pada Pasal 7 Ayat 6 dari UU APBN 2012 yang tidak
memberi peluang bagi pemerintah untuk menaikkan harga dan mengurangi
subsidi BBM,” tegasnya.
Dijelaskannya, kalau pemerintah tidak menaikan harga BBM dalam negeri
sebagai efek dari naiknya harga BBM di luar negeri, APBN hanya perlu
tambahan sekitar Rp55 triliun.
“Dari sisi politik anggaran teramat mudah untuk menutupinya yakni
dengan cara menggeser sedikit anggaran rutin birokrasi sebesar 54 persen
dari total Rp1435 triliun. Kalau cara itu yang ditempuh pasti
masyarakat merasa diperlakukan adil,” kata Edi Prabowo.
Sementara Ketum DPP Serikat Rakyat Miskin Indonesia, Wahida
Barharuddin Upa, didampingi sekitar enam rekannya mengatakan,
pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak pernah
memikirkan kesulitan rakyatnya yang terhimpit kemiskinan.
“Pemerintahan SBY tidak pernah berupaya memikirkan rakyatnya yang
terhimpit kemiskinan. Beliau justru sangat responsif terhadap maunya
pasar bebas,” kata Wahida.
Padahal Pasal 33 UUD 45 melindungi rakyat Indonesia bahwa seluruh
kekayaan alam Indonesia harus diperuntukan bagi kesejahteraan rakyat.
Bukan untuk kepentingan asing, imbuhnya.
“Karena amanat konstitusi itu pula maka DPP Serikat Rakyat Miskin
Indonesia mengusung sekitar 700 massanya berunjuk rasa di depan gedung
DPR, menuntut Presiden SBY tidak menaikkan harga BBM dan mengingatkan
bahwa presiden sudah melanggar UUD,” tegasnya.
(jpnn.com)
No comments:
Post a Comment